Header Ads

Kisah Asli Saeki House, Rumah Berhantu Tempat Tinggal Ju-On



Percaya nggak percaya, yang namanya rumah berhantu itu memang ada. Kamu pernah dengar kan tentang cerita Rumah Kentang yang ada di Dharmawangsa, Jakarta? Itu tuh yang sampai dibuat filmnya juga. Nah, rumah berhantu kali ini nggak kalah serem dari Rumah Kentang. Ia menginspirasi terciptanya sebuah franchise film yang akhirnya laris manis di pasar internasional.


Adalah Saeki House rumah yang menjadi tempat tinggal Ju-On dalam film ini memang ada di Jepang. Saking misteriusnya, lokasi rumah ini pun nggak ada yang tahu. Rumor menyebutkan, rumah ini berada di Takaido, di distrik Suginami Tokyo. Lokasi tersebut masih disamarkan lagi dengan letaknya yang katanya tersembunyi di balik belukar liar.


Satu hal yang pasti adalah rumah ini berhantu, mungkin lebih serem dari filmnya. Pasalnya di sini bukan cuma barang bisa gerak sendiri atau ada suara-suara yang bikin bergidik ngeri. Barang siapa masuk ke sana, konon tak akan kembali. Bagaimana sih kisah di balik angkernya rumah ini? Mengapa kok bisa dihuni oleh makhluk halus seperti yang digambarkan di film Ju-On? Simak terus artikel menarik berikut ini.


Pembunuhan Sadis Terjadi di Saeki House


Keluarga Saeiki dalam film [image source]
Suatu kali pembunuhan sadis tejadi di Saeki House. Korban pembunuhan tersebut adalah anak, ibu, dan seekor kucing. Bisa ditebak siapa pembunuhnya? Ya, sang ayahlah yang menghabisi nyawa keluarganya sendiri. Takeo Saeki membunuh Toshi, Kayako, dan kucingnya dengan cara menenggelamkan mereka di dalam bath tub. Ia kemudian memotong rambut panjang Kayako dan disambung-sambung dengan tali untuk gantung diri. Inilah cerita yang banyak dipercaya orang mengenai asal usul keangkeran Saeki House.


Gangguan-gangguan Makhluk Halus di Saeki House


Beberapa tahun kemudian, rumah ini ditempati oleh seorang berkebangsaan Amerika, Matthew William. Ia memiliki seorang ibu yang membutuhkan perawatan khusus. Karena itulah ia menyewa seorang perawat bernama Yoko Sun Wu. Namun, tiba-tiba Yoko menghilang tanpa jejak. Beberapa bulan kemudian, ditemukan tulang belulang yang setelah di tes DNA cocok dengan milik Yoko.


Penampakan hantu [image source]
Keluarga William kemudian menemukan seorang pengganti dari Amerika, Karen Davis. Selama bekerja di sana, ia mengaku mengalami berbagai macam gangguan dari makhluk halus. Gangguan tersebut berupa suara-suara aneh, jejak kaki anak kecil, dan suara mengeram dari loteng. Barang-barang dalam rumah pun berantakan tanpa sebab. Lama-lama pertahanan Karen jatuh juga, dan dia mengalami shock berat.


Kematian Keluarga William di Saeki House


Loteng [image source]
Agen yang memperkerjakan Karen kaget bukan main ketika mengunjungi rumah keluarga William. Ibu William yang sakit sudah menjadi mayat. Karen sendiri ditemukan shock dan hanya duduk di pojok ruangan. Setelah diinvestigasi, ditemukan sebuah penemuan yang mengejutkan. Mayat William dan istrinya tergeletak di loteng. Nggak heran jika selama Karen bekerja di sana tak pernah sekali pun bertatap muka dengan William, tapi ia merasakan keberadaan orang lain selain ibu William.


Kematian-kematian Lain yang Berkaitan Dengan Saeki House


Ilustrasi melompat dari gedung [image source]
Karen selamat dari rumah tersebut dan dirawat di rumah sakit. Namun, ia merasa ada yang selalu mengikutinya. Tak sanggup menanggung itu semua, Karen terjun bebas dari gedung rumah sakit. Rasa penasaran membuat beberapa siswa mencoba memasuki rumah tersebut dan tak diketemukan lagi. Sebelum siswa-siswa tersebut hilang, professor mereka juga hilang karena masuk ke rumah misterius Saeki.


Karena tidak banyak orang yang bisa menemukan rumah ini, selain dianggap mitos, ada juga yang percaya kalau keberadaannya tetap menakutkan seperti Amityville atau bahkan Rumah Pondok Indah yang banyak diangkat ceritanya jadi film horor. Terlepas dari benar atau tidaknya kisah Saeki House, sebaiknya kita nggak mencoba-coba nyali dengan memasuki rumah berhantu. Memang sih, fenomena rumah berhantu ini masih abu-abu, tapi daripada terjadi apa-apa mendingan kamu nggak coba-coba.


No comments :

Powered by Blogger.