West Lake dan Pagoda Leifeng, Saksi Bisu Tragedi si Ular Putih yang Melegenda
Danau Xi Hu (West Lake) dan Pagoda Leifeng adalah dua tempat yang dikenal dunia karena kisah cinta yang melegenda. Pagoda Leifeng sendiri merupakan bukti cinta kaisar Qian Chu untuk selirnya yang sedang hamil, Huang Fei. Berabad-abad setelahnya, kembali muncul kisah cinta berliku yang menarik perhatian banyak orang di dunia. Pasangan kekasih itu adalah Bai Suzhen dan Xu Xien.
Kisah cinta tragis itu bermula ketika seekor ular putih berjelma sebagai wanita cantik bernama Bai Suzhen. Siluman ular putih itu bertemu seorang lelaki bernama Xu Xian dan saling jatuh cinta. Kehidupan bahagia pasangan kekasih itu terusik oleh kehadiran biksu Fahai yang mengetahui siapa sebenarnya Bai Suzhen. Karenanya, Biksu Fahai menyekap si ular putih di bawah Pagoda Leifeng di Danau West. Bagaimana kehidupan cinta tragis ini bermula, berikut kisahnya.
West Lake tempat Pertemuan Xu Xian dan si Ular Putih
West Lake atau danau Xi Hu merupakan danau buatan berumur lebih dari 1000 tahun yang areanya seluas 5,6 km persegi. Danau ini berada di barat daya kota Hangzhou (Cina), dikelilingi banyak gunung membuat udara di sekitarnya sejuk dan bersih. Di danau ini, tepatnya di Broken Bridge, jembatan di sekitar danau si ular putih bertemu dengan Xu Xian. Kala itu ada perayaan Qingming dan di tengah hujan, Xu Xian memberikan payungnya untuk di pakai sang siluman. Setelahnya, Xu Xian dan Bai Suzhen saling menyulai lantas menikah. Tentu Xu Xian tidak mengetahui kalau istrinya seorang siluman.
Kedok Ular Putih Terbongkar
Kehidupan bahagia si Ular Putih dengan suaminya tidak disetujui oleh biksu bernama Fahai. Dengan muslihatnya, Fahai membujuk Xu Xian untuk memberikan anggur xionghuang kepada istrinya. Xu Xian dengan mudah menuruti sang biksu dan meminta Bai Suzhen meminum anggur. Sesaat setelah air memasuki kerongkongan, Bai Suzhen menjelma ular putih raksasa yang mengagetkan Xu Xian sampai ia meregang nyawa. Si ular putih yang tidak menyerah, mencari obat keabadian dengan berkelana. Hasilnya Xu Xian bisa hidup kembali dan tetap menerimanya sebagai istri. Sayangnya, Fahai yang tak puas terus mencari cara untuk menghancurkan si ular putih.
Pagoda Leifeng dan Penderitaan si Ulat Putih
Pagoda Leifeng menjadi saksi bisu bagaimana kekejaman Biksu Fahai. Pada awalnya Fahai tidak pernah menang melawan si ular putih yang hidupnya abadi. Karena itu, Fahai menunggu Bai Suzhen hamil besar dan baru menyerangnya. Alhasil, meski dibantu sahabatnya si ular hijau, Bai Suzhen tetap kalah. Xu Xian yang seorang manusia biasa tidak bisa menghadapi Fahai. Ia hanya berhasil menyelamatkan anaknya dan terpaksa membiarkan Bai Suzhen dikurung di dasar Pagoda Leifeng.
Dua puluh tahun kemudian, si ular hijau yang telah selesai bertapa berhasil mengalahkan Fahai. Namun tidak bisa melepaskan Bai Suzhen dari dasar pagoda. Saat itulah anak ular putih yang sudah dewasa dan baru mengetahui identitas ibunya turut bertindak. Ia bersaksi di depan pagoda untuk mengorbankan dirinya dengan meminta kebebasan sang ibu. Para dewa yang menerima ketulusan anak ular putih pun lantas menghancurkan pagoda dan membebaskan Bai Suzhen.
Pagoda Leifeng Saat Ini
Legenda ular putih yang amat terkenal berpengaruh pada kondisi Pagoda Leifeng. Pagoda yang benar-benar runtuh pada tahun 1924 ini baru selesai direnovasi pada tahun 2002. Penyebab runtuh adalah banyaknya warga yang mencuri batu bata dari pagoda dan dijadikan serbuk obat. Mayarakat meyakini bahwa bagian dari Pagoda Leifeng memiliki kekuatan untuk menyembuhkan. Selain itu, serbuk Pagoda Leifeng dipercaya dapat melindungi ibu hamil dari keguguran.
Kisah tentang si Ular Putih, West Lake, dan Pagoda Leifeng hingga kini masih dikenang banyak orang. Ketiganya pun menjadi salah satu ikon yang wajib dikunjungi setiap wisatawan yang mampir ke negeri tirai bambu itu.
No comments :