Sakit! Seorang Pria Nekat Melakukan ‘Ini’ di Tengah Angkot Penuh Cewek
Meskipun motor bisa dikredit tanpa DP, namun bagaimana pun juga angkot tetap selalu pangsanya sendiri. Ya, bagi sebagian orang angkot adalah satu-satunya yang bisa dipilih untuk menuju ke tempat yang diinginkan. Namun, sayangnya moda transportasi satu ini belakangan mulai nggak ramah. Bukan hanya karena tarifnya yang naik, tapi juga kelakuan para penumpangnya yang sering kelewat batas.
Tak cuma merokok di dalam, sekarang mulai ada oknum-oknum yang berani berbuat asusila secara terang-terangan di angkot. Seperti kasus yang dialami oleh seorang pengguna Facebook bernama Niken Xian yang mendapati seorang pria memuaskan dirinya dengan memainkan alat vitalnya sendiri.
Dalam postingannya di Facebook, Niken mengatakan jika pria tersebut dengan sengaja meraba-raba organ intimnya sendiri sembari mendesah. Situasinya saat itu angkot penuh dengan cewek semua. Melihat gelagat aneh dan mesum ini, Niken langsung menegur pria tersebut dengan sangat keras dan membuat seisi angkot heboh. Seperti tanpa dosa, si pria kemudian meminta berhenti lalu pura-pura memegang kepala seolah pusing.
Hal yang miris dari tragedi ini adalah sebenarnya tak hanya Niken yang mengetahui kelakuan bejat pria tersebut. Namun, semuanya hanya diam padahal jelas-jelas sedang dilecehkan. Niken sendiri ternyata sudah dua kali mendapati pria tersebut berbuat demikian.
Postingan ini pun kemudian banjir komentar dan rata-rata sangat salut dengan Niken sembari memberikan tanggapan negatif soal si pria. Ada yang bilang sakit jiwa, gila, bahkan sampai ada yang menyarankan untuk mengatai si pria anunya kecil dan bau. Niken sendiri sebenarnya sudah gregetan ingin menendang ‘senjata’ si pria itu. Hanya saja teriakannya sudah cukup ampuh membuat si pria malu tak karuan.
Apa yang dialami Niken ini harus jadi pelajaran buat kita. Jangan pernah takut bersuara untuk sesuatu yang benar, apalagi ketika terjadi aksi amoral macam ini. Salut untuk Niken dan semoga yang seperti ini nggak terjadi lagi di kemudian hari. Prev
No comments :